KABUPATEN – Masa Pandemi yang bagi sebagian masyarakat Indonesia menjadi penghalang untuk terus produktif, rupanya justru menjadi pemacu semangat bagi TK Aisyiyah Bustanul Athfal ABA 18 Dau Kabupaten Malang. Terhitung sejak bulan Agustus 2020, kolaborasi internasional dengan Birla High School India resmi dimulai. Setelah saling bertukar profil sekolah, sejumlah kegiatan seperti mendongeng, kolase, menari, dan menyanyi dalam bahasa Inggris secara bergantian dilaksanakan. Bagi TK ABA 18 Dau, kesempatan untuk berkolaborasi dengan sekolah di luar negeri merupakan tantangan yang ada baiknya diupayakan demi pengalaman internasional bagi guru dan siswa. “Bu Urifah kolaborator internasional independen yang menjembatani kolaborasi TK ABA 18 dengan Birla High School India datang pada saat kami sedang bersemangat untuk menciptakan nuansa baru di sekolah kami. Tawaran kolaborasi yang disampaikan oleh Bu Urifah kami tangkap dan kami persiapkan segala sesuatunya dengan maksimal,” kata Khotibul Umami, kepala TK ABA 18, Kamis 8/10. Perempuan yang akrab disapa Mamik ini lantas mempersiapkan diri dengan komunikasi efektif dengan seluruh guru, wali murid, pembina, serta ketua Pimpinan Ranting dan Cabang Aisyiyah Kecamatan Dau yang menaungi operasional sekolah. Menurut dia, kolaborasi internasional ini memang sarat dengan nuansa pandemi Covid-19. Kedua sekolah saling mengirimkan file kegiatan pembelajaran yang telah disepakati, kemudian masing-masing dipresentasikan pada masing-masing siswa yang sedang mengikuti program Belajar dari Rumah BDR. Untuk mendukung kolaborasi ini, Mamik mengatakan, pihaknya memanfaatkan jaringan alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang UMM. Terutama dalam pembuatan video menari dengan iringan musik dan lagu anak Indonesia yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Dia menambahkan, guru-guru yang sebelumnya telah dilatih oleh dosen dari UMM melatih siswa menyanyi sambil menari sampai produk akhir berupa video selesai. “Yang membanggakan, karya tiga lagu yang dinyanyikan anak-anak sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual dari Kemenkumham,” kata alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM ini. Mamik menjelaskan, bentuk kolaborasi yang telah dilaksanakan oleh TK ABA 18 Dau ini merupakan alternatif kolaborasi sangat mungkin dilakukan oleh sekolah manapun. Seperti pengalaman TK ABA 18 Dau, kolaborasi internasional ini tidak dilakukan sendiri. “Dengan dijembatani oleh kolaborator dan tenaga ahli dari perguruan tinggi, selama pandemi pun kolaborasi dapat dilakukan, tentunya tanpa saling mengunjungi satu sama lain,” ujarnya. Pewarta Abdul Muntholib KABUPATEN – Masa Pandemi yang bagi sebagian masyarakat Indonesia menjadi penghalang untuk terus produktif, rupanya justru menjadi pemacu semangat bagi TK Aisyiyah Bustanul Athfal ABA 18 Dau Kabupaten Malang. Terhitung sejak bulan Agustus 2020, kolaborasi internasional dengan Birla High School India resmi dimulai. Setelah saling bertukar profil sekolah, sejumlah kegiatan seperti mendongeng, kolase, menari, dan menyanyi dalam bahasa Inggris secara bergantian dilaksanakan. Bagi TK ABA 18 Dau, kesempatan untuk berkolaborasi dengan sekolah di luar negeri merupakan tantangan yang ada baiknya diupayakan demi pengalaman internasional bagi guru dan siswa. “Bu Urifah kolaborator internasional independen yang menjembatani kolaborasi TK ABA 18 dengan Birla High School India datang pada saat kami sedang bersemangat untuk menciptakan nuansa baru di sekolah kami. Tawaran kolaborasi yang disampaikan oleh Bu Urifah kami tangkap dan kami persiapkan segala sesuatunya dengan maksimal,” kata Khotibul Umami, kepala TK ABA 18, Kamis 8/10. Perempuan yang akrab disapa Mamik ini lantas mempersiapkan diri dengan komunikasi efektif dengan seluruh guru, wali murid, pembina, serta ketua Pimpinan Ranting dan Cabang Aisyiyah Kecamatan Dau yang menaungi operasional sekolah. Menurut dia, kolaborasi internasional ini memang sarat dengan nuansa pandemi Covid-19. Kedua sekolah saling mengirimkan file kegiatan pembelajaran yang telah disepakati, kemudian masing-masing dipresentasikan pada masing-masing siswa yang sedang mengikuti program Belajar dari Rumah BDR. Untuk mendukung kolaborasi ini, Mamik mengatakan, pihaknya memanfaatkan jaringan alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang UMM. Terutama dalam pembuatan video menari dengan iringan musik dan lagu anak Indonesia yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Dia menambahkan, guru-guru yang sebelumnya telah dilatih oleh dosen dari UMM melatih siswa menyanyi sambil menari sampai produk akhir berupa video selesai. “Yang membanggakan, karya tiga lagu yang dinyanyikan anak-anak sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual dari Kemenkumham,” kata alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM ini. Mamik menjelaskan, bentuk kolaborasi yang telah dilaksanakan oleh TK ABA 18 Dau ini merupakan alternatif kolaborasi sangat mungkin dilakukan oleh sekolah manapun. Seperti pengalaman TK ABA 18 Dau, kolaborasi internasional ini tidak dilakukan sendiri. “Dengan dijembatani oleh kolaborator dan tenaga ahli dari perguruan tinggi, selama pandemi pun kolaborasi dapat dilakukan, tentunya tanpa saling mengunjungi satu sama lain,” ujarnya. Pewarta Abdul Muntholib